
LAMPUNG_INFO - Dalam upaya mendukung pelindungan hukum terhadap kekayaan intelektual komunal yang berasal dari potensi budaya lokal, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Lampung melalui Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual melakukan kunjungan koordinatif ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung. Senin,7 Juli 2025).
Kunjungan ini dipimpin oleh Plh. Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Adil Jaya Negara, bersama jajaran Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) bidang kekayaan intelektual. Tim diterima langsung pleh Sekretariat Dekranasda Provinsi Lampung, Siti Supartini, dalam suasana diskusi yang konstruktif dan terbuka.
Fokus utama pertemuan adalah membahas potensi pendaftaran Indikasi Geografis (IG) untuk Tapis Lampung, sebagai salah satu warisan budaya sekaligus produk unggulan daerah yang memiliki nilai historis dan ekonomis tinggi. Dalam kesempatan tersebut, Adil Jaya Negara menegaskan bahwa pendaftaran IG merupakan langkah penting untuk memastikan produk lokal seperti tapis mendapatkan pelindungan hukum yang sah, sekaligus meningkatkan nilai tambah dan daya saingnya di pasar nasional maupun internasional.
“Sinergi antara instansi teknis seperti Dekranasda dan kami di sektor hukum sangat penting untuk mempercepat proses pengajuan Indikasi Geografis. Kami siap memberikan dukungan teknis maupun pendampingan administrasi agar Tapis Lampung segera terdaftar secara resmi,” ujar Adil.
Koordinasi ini merupakan bagian dari strategi aktif Kanwil Kementerian Hukum Lampung dalam mendorong pelindungan terhadap potensi kekayaan intelektual daerah, khususnya produk-produk berbasis budaya dan kerajinan lokal. Dengan terdaftarnya Tapis Lampung sebagai IG, diharapkan masyarakat, perajin, dan pelaku ekonomi kreatif daerah akan memperoleh manfaat hukum dan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Sebagai penutup kegiatan, tim Kanwil Kementerian Hukum Lampung juga melakukan kunjungan ke galeri Dekranasda Provinsi Lampung, untuk melihat langsung karya-karya tapis dan produk kerajinan khas lainnya yang mencerminkan kekayaan budaya Bumi Ruwa Jurai.
(HUMAS KEMENKUM LAMPUNG/asd/Kontributor Ricki)




 
				
















